Beragam Itu Keren


Jakarta, 17 November 2019. Menutup rangkaian kegiatan Konferensi (Kebhinnekaan) Anak Indonesia 2019, orang-orang muda dan remaja SMP-SMA dari beragam latar belakang suku dan agama menyerukan pernyataan sikap di Taman Makam Pahlawan Kalibata, dengan lima butir pokok:
Peserta Konferensi di TMP Kalibata (dokpri)

DEKLARASI ANAK INDONESIA
Kami Anak-Anak Indonesia bermufakat:
1. Berbangsa yang satu Bangsa Indonesia
2. Menolak Kekerasan sebagai Cara Menyelesaikan Masalah
3. Menolak berita-berita bohong atau hoax
4. Menghargai satu sama lain, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
5. Menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Konferensi ini digagas oleh Seksi Pendidikan, bekerja sama dengan Seksi HAAK (Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan), Seksi Kepemudaan, dan Seksi Komsos Paroki Jatiwaringin, Keuskupan Agung Jakarta.
Peserta Konferensi berziarah di TMP Kalibata (dokpri)

Konferensi diawali dengan dinamika kelompok, di mana peserta Konferensi diberikan ruang untuk saling beradu pendapat, menyampaikan gagasan secara terbuka dalam kelompoknya. Inilah maksud dari pengamalan sila ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Selanjutnya, dua narasumber, Khoirul Anam dan Putri Andrea, masing-masing menegaskan pentingnya menjaga asas kehati-hatian dalam bermedia sosial. Setidaknya, gunakan medsos untuk hal-hal positif. Lebih penting lagi memfungsikan medsos sebagai alat pemersatu, dan bukan sarana untuk memecah belah bangsa.

Semoga

#BeragamItuKeren
#MerajutKebhinnekaan
#KonferensiAnakIndonesia2019



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERAJUT PERTIWI (YANG TERKOYAK)