Nol Rupiah Kelahiran Anakku, Ditanggung BPJS

-

 Tangerang Selatan, 10 Maret 2020, anak lelaki keduaku lahir dengan selamat. Bahagianya aku dan istriku, sampai tak bisa berkata-kata lagi. Kelahiran anak keduaku cukup mendebarkan. Karena suatu alasan, istriku lebih memilih untuk melahirkan dengan secara caesar (SC). 

Aku tidak keberatan. Aku dukung sepenuhnya keputusannya. Karena bagiku, kenyamanan dan ketenangannya di kehamilan kedua ini adalah yang utama. Dan, kami berharap kelak saatnya tiba, anakku lahir ke dunia dengan selamat dan sehat.

Selain faktor kenyamanan batin, faktor biaya menjadi pertimbangan yang lain. Tentu, kami telah siapkan biaya persalinan secukupnya untuk berjaga-jaga. Paling utama tentu kesehatan bayi dan ibunya. Maka, berapapun biaya yang dibutuhkan tetap perlu disiapkan dengan baik. 

Aku dan istri sempat googling, survei RSIA ini dan itu, demi mendapatkan harga yang pas, dan tentu saja pelayanan dokter yang maksimal. Akhirnya, berkat bantuan petugas kesehatan di klinik faskes pertama, kami disarankan untuk menggunakan layanan BPJS Kesehatan (selanjutnya BPJS)

Ken dan Krisan
Awalnya ragu, apakah bisa BPJS membantu biaya persalinan istriku. Sebab, telah banyak cerita beredar keluhan bagaimana layanan rumah sakit terhadap pasien BPJS. Termasuk bagaimana pasien BPJS yang kadang diperlakukan tidak adil. "Kalau layanan pasien dengan biaya pribadi, layanan super cepat. Tetapi kalau BPJS, sebaliknya!" Begitulah kira-kira rumor bisik-bisik di kalangan peserta BPJS yang pernah mengalami buruknya layanan.

Tapi, sungguh di luar dugaan. Semua kisah pahit "bisik-bisik" itu bisa ditepis dengan bukti nyata. Nol rupiah. Biaya persalinan, obat, dan rawat inap semua ditanggung BPJS Kesehatan. Dokter juga memberikan pelayanan bagus dan maksimal. Perawat dan layanan rumah sakit turut memberikan rasa tenang kepada kami. Terbayar sudah rasa was-was kami selama menantikan proses kelahiran.

Lahirlah Krisanutama, jagoan keduaku tanggal 10 Maret 2020, dengan panjang lahir 48 cm, berat badan 3200 gram. Terima kasih dr. Wiropan, Sp.OG sebagai dokter kandungan yang telah memeriksa dan "mengawal" kehamilan istri hingga persalinannya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beragam Itu Keren

-
Gambar
Jakarta, 17 November 2019. Menutup rangkaian kegiatan Konferensi (Kebhinnekaan) Anak Indonesia 2019, orang-orang muda dan remaja SMP-SMA dari beragam latar belakang suku dan agama menyerukan pernyataan sikap di Taman Makam Pahlawan Kalibata, dengan lima butir pokok: Peserta Konferensi di TMP Kalibata (dokpri) DEKLARASI ANAK INDONESIA Kami Anak-Anak Indonesia bermufakat: 1. Berbangsa yang satu Bangsa Indonesia 2. Menolak Kekerasan sebagai Cara Menyelesaikan Masalah 3. Menolak berita-berita bohong atau hoax 4. Menghargai satu sama lain, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 5. Menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia Konferensi ini digagas oleh Seksi Pendidikan, bekerja sama dengan Seksi HAAK (Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan), Seksi Kepemudaan, dan Seksi Komsos Paroki Jatiwaringin, Keuskupan Agung Jakarta. Peserta Konferensi berziarah di TMP Kalibata  (dokpri) Konferensi diawali dengan dinamika kelompok, di mana peserta Konfer
Baca selengkapnya

MERAJUT PERTIWI (YANG TERKOYAK)

-
Gambar
Sebuah cahaya menyorot  pada sosok perempuan;  Ayu Dyah Pasha  mulai lantang bermonolog, mengawali  cerita: … Melalui masa lalu, kami berada di sini Kami berjuang berdamai dengan masa lalu Kami berjuang bersama, merajut masa depan yang lebih baik Dalam suara lembut namun kuat, Ayu menegaskan bahwa kisah (nyata) para pelakon adalah kisah pendamaian masa lalu. Lalu dengan penuh keyakinan, mereka berjuang bersama, merajut masa depan yang lebih baik. Drama musikal, yang dipentaskan pada 10 Februari 2018 ini, berisi lima kisah dengan latar belakang berbeda. Kisah pertama , bercerita tentang Uli yang menderita karena ayah dan kakaknya yang tidak peduli padanya. Kisah kedua adalah kisah pilu Irma yang sejak lama tidak berjumpa dengan ayahnya. Kisah ketiga bercerita tentang seorang gadis remaja, Grace, yang berupaya menyenangkan ibunya di tengah kemelut keluarga. Berlanjut ke kisah keempat , kisah kejenakaan Desi bersama ayahnya yang membay
Baca selengkapnya